Trip : Lembang Part 1 (Tangkuban Perahu - Floating Market)

9:19 PM


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalaamu’alaikum, Wr. Wb

Sejak lama saya dan kawan saya berencana travelling, makanya kami mempunyai list tabungan dan tempat untuk melakukan travelling. Travelling kami bener-bener backpackeran dengan kereta api tapi sedikit mevvah (karena dapet tiket kelas eksekutif) hehe. Awalnya pengen banget ke Semarang karena banyak tempat sejarah yang belum pernah di kunjungi, tetapi tiket kereta api yang ke Semarang udah ludes habis sekitar H-90, karena memang waktu yang kami pilih bertepatan dengan long weekend di awal bulan Mei. Mumpung ada waktu dan rezeki akhirnya belok tujuan dan dapet tiket keretanya yaitu ke Bandung dan memilih untuk berwisata di daerah Lembang. Bandung memang belum habis saya jelajahi, karena setiap kesana saya selalu bersama keluarga dan hanya silahturrahim ke saudara. Kota tersebut menjadi daya tarik sendiri bagi saya dengan segala kreativitas yang menjadi icon kota kembang tersebut.




Kamis, 5 Mei 2016

Saya dan sahabat saya berangkat dari gang rumah saya dengan di anter sama Ayah saya sekitar jam 09:30 menuju Stasiun Gambir dengan jadwal keberangkatan kereta api Agro Parahyangan jam 12:45. Alhamdulillaah saya tiba di Stasiun Gambir sekitar jam 10:30 jadi masih ada waktu 2jam-an, sambil menunggu jadwal keberangkatan kami mencetak tiket kereta api. Di Stasiun Gambir tersedia mesin pencetak tiket jadi kita tinggal memasukkan kode booking yang sudah diperoleh ketika kita memesan tiket online, sangat mudah dan simple banget. Masih ada 1 jam-an menunggu jadwal keberangkatan, kami makan siang dulu di Stasiun. Oya jangan lupa buat teman-teman muslim yang travelling dengan kereta api, tetap menjaga sholatnya ya. Waktu keberangkatan dan waktu sholat harus aware, dan saat itu Ahamdulillah jadwal keberangkatan saya tidak menganggu waktu sholat, karena sebelum berangkat saya masih bisa buat sholat Dzuhur dulu dan tempat sholat di Stasiun Gambir tersedia di luar dan di dalam ruang keberangkatan.


Setiap melakukan perjalanan saya mengusahakan untuk melihat-lihat sekitar, pasti ada yang baru. Penglihatan dan pemandangan yang baru, dan terkadang terdapat hikmah di dalamnya. Ini yang saya suka ketika melakukan perjalanan yang didalamnya mengandung penuh hikmah sehingga tidak sia-sia. Perjalanan kami sedikit mengalami keterlambatan dikarenakan kereta sempat terhenti lama di salah satu stasiun (saya lupa stasiun apa) untuk menunggu adanya kereta lain yang lewat. 




Sekitar jam 16:15 sampai di Stasiun Bandung, karena lokasi dari stasiun ke tempat penginapan cukup jauh kami memilih untuk naik ojek online menuju tempat penginapan yaitu Villa Cihideung 99 yang berada di daerah Parongpong, Ledeng, Bandung Barat dan akhirnya sampai di Villa sekitar jam 17:30.




Villa ini saya rekomendasikan dengan rating nilai 7.5/10 dengan harga saat itu (05 Mei 2016) 300rb/malam untuk kapasitas 2 orang, lumayan dan cukup nyaman untuk sekedar istirahat khususnya backpacker kaya kami. Hanya saja fasilitas disini masih perlu diperbaiki lagi, dan saat kami ke sana memang villa ini sedang menambah kamar lagi untuk di lantai 2, semoga saja semakin lebih baik dan lengkap fasilitasnya. Info villa selengkapnya bisa dilihat di Cihideung Group 


Lokasi Villa Cihideung 99



Jum’at, 06 Mei 2016

Tangkuban Perahu

Hari pertama saya dan sahabat saya berencana ke Tangkuban Perahu, setelah nanya sana sini minta pendapat naik transportasi apa yang terjangkau kesana akhirnya jatuhlah pilihan kami pada mobil jenis Elf karena maklum backpacker apa-apa harus seminimal mungkin budget nya hehe. Naik mobil Elf dengan harga 20rb/orang, kami naik dari Terminal Ledeng karena dari Villa transportasi yang terjangkau untuk ke Tangkuban Perahu yaitu ke Terminal Ledeng dulu buat nyari mobil yang jurusan Subang. Nah, ketemu lah mobil angkutan Elf yang jurusan Subang-Ledeng. Perjalanan cukup jauh dan karena momen long weekend tentu ada euphoria macet dan yihaaa bener deh saya kedapetan macetnya hahaha. Saya masih agak inget jalanan menuju ke Tangkuban Perahu kalo dari Lembang karena bulan lalu saya pernah ke Ciater yang rute jalannya sama seperti ke Tangkuban Perahu. Posisi Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu ini sebelum Ciater, pokoknya kalo udah daerah Cikole berarti udah mau deket Tangkuban Perahu.

Sampailah kami di gerbang pintu Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, sempet bingung karena gimana dan pake apa ke atas tempat Gunung Tangkuban Perahunya. Masih ada sekitar 4 km-an dari pintu masuk ke daerah atas Gunung Tangkuban Perahunya. Setelah nanya sama teteh disana, kami disarankan untuk naik angkutan ke atas nya dannnnnnnnnn kejadian nyesek lah terjadi disini. Nyesek? Iya nyesek karena uang kami sangat terkuras disini L

 Akomodasi transport ke atas Gunung Tangkuban Perahu yang menelan biaya 150rb/orang membuat kami bener-bener sangat menyayangkan. Gimana engga? Pas kami sudah di atas dan ketika mau turun pulang kami mendengar sopir angkutan yang lagi teriak-teriak, “ayo-ayo 5.000 sampe bawah” nyesssss langsung hati kepikiran wah tadi di bawah dibohongi ini mah. Ya walaupun angkutan yang kami tumpangi ini bolak balik nungguin sampe jam berapa aja dan isinya cuma kami berdua (seperti di sewa) tapi kayanya ga wajar banget kalo mintain segitu mahalnya dan pinternya lagi kami dengan polosnya mau-mau aja haha (jangan dicontoh ya). Nasi sudah menjadi bubur mau gimana lagi uang kami sudah keluar segitu. Cuma bisa berdo’a semoga Allah mengganti uang itu dengan yang lebih baik lagi. Aamiin

 Sampai di atas Gunung Tangkuban Perahu sekitar jam 10:30. Kami terus menapaki anak tangga untuk menuju terus sampe atas buat melihat dan mengambil view yang pas terlihat kawah dan gunungnya. Tiada lagi ucapan baik selain terus memuji kebesaran-Nya atas kenikmatan alam yang begitu indah ini. Momen Isra’ Mi’raj saat itu menambah rasa syukur dan terus memuji kebesaran-Nya, begitu mudah nya Allah menciptakan ini semua seperti Allah sangat mudah memberangkatkan Rasululllah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa hanya kurun waktu 1 malam saja. Masya Allah, Allahu Akbar.






Oya di balik keindahan Gunung Tangkuban Perahu ini mungkin temen-temen sudah tau ada banyak cerita yang melegenda dan kontroversi seperti asal-usul Gunung Tangkuban Perahu yang dikaitkan dengan legenda Sangkuriang. Wallahu ‘alam

Lokasi Gn. Tangkuban Perahu



Floating Market Lembang

Setelah puas di Tangkuban Perahu dan masih siang kami memutuskan untuk ke destinasi selanjutnya yaitu Floating Market Lembang. Selama perjalanan kami disana ke tempat wisata, hanya yang ke Floating Market ini lah yang memakan waktu banyak karena kena macet. Berangkat dari daerah Cikole jam setengah 1 dan baru sampai tujuan sekitar jam 15:15 naik angkot jurusan –Lembang dengan ongkos 7.500rb/orang.  Alhamdulillaah nya lagi hujan, lengkap sudah bener-bener perjalanan kami di hari pertama ini. Udah hujan, macet ditambah laper! udah kebayang kan gimana cantiknya kondisi kami saat itu haha. Sesampainya disana langsung ke tempat penukaran koin, oya mungkin temen-temen sudah pernah denger atau udah pernah kesana kalo jajan di sana harus pake koin. Jadi, kami berdua masing-masing menukarkan uang 50rb dengan 3 koin terdiri dari 2 koin seharga 20rb dan 1 koin yang seharga 10rb.



Dari yang laper banget sampe udah kelewat lapernya, di suguhi banyak aneka jajanan disana malah tambah bingung mau jajan apa haha. Awalnya yang kami cari pertama adalah nasi! Yap kondisi laper banget dan kepengen banget diisi nasi dulu perut kosongnya. Tapiiii setelah muter-muter akhirnya ga makan nasi haha, ada menu nasi tapi abis tapi ga ada tempat duduknya ahhh sudahlah kami memutuskan untuk sekedar ngisi perut yang kosong aja dulu dengan jajanan yang menggugah selera.

Banyak mau nya tapi budget masing-masing cuma 50rb haha, jajanan-jajanan yang nyunda pisan dan yang anget-anget hampir membuat khilaf hehe. Akhirnya kami nyobain empal gentong khas Cirebon yang anget-anget dan sedikit seger karena kuah asemnya dengan harga 25rb/porsi. Lumayan ganjel perut karena ada lontong sebagai pengganti nasi. Setelah nyari yang anget-anget kami nyari yang manis buat menambah stamina hehe. Ada martabak manis yang imut dan jus buah yang menggugah selera, kami membeli dengan harga 20rb/porsi untuk martabak manis isi 3 dan 15rb/porsi untuk jus buah. Martabak dan jus buah nya udah kelewat langsung di lahap jadi ga ke foto :p





Pasar terapung ini menjadi daya tarik tersendiri tidak hanya bagi warga Bandung saja, tetapi juga dari domestic dan mancanegara. Unik dan kreatif, serta adanya sensasi yang baru ketika jajan di tempat ini. Di sini pun tidak hanya pasar terapung lalu kita jajan tetapi juga banyak fasilitas lainnya yang rekomen buat di coba seperti wahana sampan, wahana kano dll seperti di situs web ini 







Lokasi Floating Market Lembang

Setelah cukup kenyang kami memutuskan untuk pulang ke Villa, keluar dari Floating Market sekitar magrib menuju Villa dengan angkutan. Sempet deg2-an karena hari sudah gelap dan angkutan disana itu kan jarang banget apalagi yang ke daerah Villa. Setelah nanya sana sini di sarankan untuk naik angkutan jurusan Lembang-Ledeng, oke kami naik dan khawatir lagi sampe jam berapa ini  ke Ledeng sedangkan kondisi macet dan semakin malem. Deg2an lagi karena dari Terminal Ledeng nanti belum tentu ada angkutan ke daerah Villa kalo udah larut malem.

Nekat dengan modal Bismillaah aja,  Alhamdulillah di balik hikmah macet itu, jalanan di alihkan. Awalnya langsung linglung dan makin deg2an, aduh gimana ini makin aja di alihkan makin gatau nantinya tembus jalanan apa. Tapi di dalem angkutan kami nanya ke ibu-ibu kalo katanya jalanan itu nanti nembus jalan Parongpong lewat Kampung Gajah. Langsung nyebut, “Alhamdulillaahhhhhhhh!” itu mah emang jalanan menuju daerah Villa kami, Villa kami emang lewat Kampung Gajah. Hahhhh sedikit plong dan lega, sambil celingak celinguk ngeliatin jalanan awas kelewatan. Akhirnya ngeh sama jalanannya, oh ternyata tembusan keluar dari Sapu Lidi. Akhirnya kami turun di Sapu Lidi dan memutuskan untuk jalan aja ke Villa karena udah lumayan deket. Kondisi laper karena belum makan malem, kami singgah dulu di rumah makan terdekat dan Alhamdulillah rezeki anak sholehah sekitar jam 20:00 sampe Villa dengan selamat dan tetep cantik haha

-to be continue-

Wassalaamu’alaikum, Wr. Wb

ChintiaHarviantyPutri | Twitter : @harvianty | IG :  @chintiaharvianty

Tangsel, 04 Jun 2016


You Might Also Like

0 comments

Blogger Perempuan

IHBlogger

Subscribe